Nama pondok pesantren Mamba’ul Ma’arif, yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Denanyar. Desa Denanyar, semula sangat dikenal sebagai pusatnya Mo Limo. Berbagai bentuk kemaksiatan, sudah menjadi irama rutin masyarakatnya. Lebih-lebih dengan begal, perampasan secara paksa terhadap orang yang berani melintasi tempat tersebut.
Namun justru itulah yang membulatkan tekad KH. Bisri Syansuri, untuk mendirikan pondok pesantren di tempat yang berjarak 2 Km arah Barat kota Jombang. Dengan dorongan istrinya Nyai Hj. Noor Khodijah dan mertuanya KH. Hasbullah serta gurunya KH. Hasyim Asy’ari, pada tahun 1917 diwujudkanlah keinginan itu.